Thursday, February 15, 2007

Apa Yang Kau Lihat ?

Pada zaman dahulu hiduplah dua orang jendral perang besar, Cyrus
dan Cagular. Cyrus adalah raja Persia yang terkenal. Sedangkan
Cagular adalah kepala suku yang terus-menerus melakukan
perlawanan terhadap serbuan pasukan Cyrus, yang bertekat menguasai
Persia.

Pasukan Cagular mampu merobek-robek kekuatan tentara Persia
sehingga membuat berang Cyrus karena ambisinya untuk menguasai
perbatasan daerah selatan menjadi gagal. Akhirnya, Cyrus
mengumpulkan seluruh kekuatan pasukannya, mengepung daerah
kekuasaan Cagular dan berhasil menangkap Cagular beserta
keluargnya. Mereka lalu dibawa ke ibu kota kerajaan Persia
untuk diadili dan dijatuhi hukuman.

Pada hari pengadilan, Cagular dan istrinya dibawa ke sebuah
ruangan pengadilan. Kepala suku itu berdiri menghadapi singgasana,
tempat Cyrus duduk dengan perkasanya. Cyrus tampak terkesan
dengan Cagular. Ia tentu telah mendengar banyak tentang kegigihan
Cagular.

"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidupmu?"
tanya sang kaisar.

"Yang mulia," jawab Cagular, "Bila Yang Mulia menyelamatkan
hidup hamba,hamba akan kembali pulang dan tunduk patuh pada
Yang Mulia sepanjang umur hamba."

"Apa yang akan kau lakukan bila aku menyelamatkan hidup istrimu?"
tanya Cyrus lagi.

"Yang mulia, bila Yang Mulia menyelamatkan hidup istri hamba,
hamba bersedia mati untuk Yang Mulia," jawab Cagular.

Cyrus amat terkesan dengan jawaban dari Cagular. Lalu ia
membebaskan Cagular dan istrinya. Bahkan ia mengangkat Cagular
menjadi gubernur yang memerintah di provinsi sebelah selatan.

Pada perjalanan pulang, Cagular dengan penuh antusias bertanya
pada istrinya, "Istriku, tidakkah kau lihat pintu gerbang kerajaan
tadi? Tidakkah kau lihat koridor ruang pengadilan tadi? Tidakkah
kau lihat kursi singgasana tadi? Itu semuanya terbuat dari emas
murni! Gila!"

Istri Cagular terkejut mendengar pertanyaan suaminya, tetapi
ia menyatakan, "Aku benar-benar tidak memperhatikan semua itu."

"Oh begitu!" tanya Cagular terheran-heran, " Aneh, lalu apa
yang kau lihat tadi?"

Istri Cagular menatap mata suaminya dalam-dalam. Lalu ia
berkata, "Aku hanya melihat wajah seorang pria yang mengatakan
bahwa ia bersedia mati demi hidupku."

Apakah Anda tahu demi apa Anda mati? Demi kekasih Anda? Rumah?
Negara? Keyakinan? Kebebasan? Cinta? Tentukan demi apa Anda
bersedia untuk mati,dan Andapun akan menemukan demi apa Anda
hidup. Hiduplah demi sesuatu yang Anda bersedia untuk berkorban,
bahkan mati pun rela, maka Anda akan hidup dengan penuh. Anda
pun akan menemukan bagaimana Anda bisa berbahagia. (suaramerdeka)

No comments: