Tuesday, February 27, 2007

Cangkir yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di
sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah
buat cucu mereka. Kemudian mata mereka
tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik.
"Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada
suaminya. "Kau benar, inilah cangkir
tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud
berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi,
aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna.
Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar
aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing.
Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !"
lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa
menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku
ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup !
Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai
dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah
dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai
mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria
dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari
sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku
berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.
Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan
menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali.
Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir
yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi
sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan :

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata.
Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya
menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita
menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya
Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati,
karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang
menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat
betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

No comments: